10 Wisata Membawa Anda ke Masa Lalu

Atraksi-atraksi wisata berikut ini berbeda. Tidak hanya menarik dan penuh budaya, juga dapat membawa Anda kembali ke masa lalu bak mesin waktu. Penasaran? Simak ulasannya berikut ini, seperti dikutip dari LonelyPlanet:

Bali, Indonesia

Tari Bali (Foto: vagabondquest)

Dari Pulau Dewata, tidak hanya kecantikan alam yang menarik wisatawan, juga kebudayaan unik yang mengundang orang untuk datang. Salah satunya adalah Tari Bali.

Menggambarkan relief candi kuno yang hidup, gerakan penari Bali yang indah dan luwes dengan pakaian tradisional berwarna-warni mempesona siapapun yang menontonnya. Dengan gerakan kaki, tangan dan mata yang khas, tarian ini memiliki banyak makna kuno yang sakral.

Tarian-tarian tradisional dari Bali menceritakan ekspresi keagamaan, juga kisah-kisah besar dari agama Hindu. Di luar itu, tarian ini merupakan tontonan yang megah, dan salah satu hal yang dapat menghubungkan Anda kembali ke masa lalu.

Presepe Vivanti, Italia

Presepe Vivanti, Italia (Foto: esedion)

Gua Natal adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suasana kelahiran Yesus di Betlehem. Di Italia, adegan ini disebut Presepe Vivanti dan dilakukan di seluruh Italia selama Natal.

Salah satu yang terbaik dapat Anda saksikan di Lazio, tidak jauh dari Ibu Kota Italia, Roma. Yang mengesankan dari penggambaran adegan kelahiran tersebut di kota ini adalah penggunaan setting suara, kostum, dan lain-lainnya yang benar-benar membuat Anda kembali ke masa lalu, di waktu kejadian ini.

Adegan lilin yang mengelilingi kota seakan jadi mesin waktu yang membawa Anda kembali ke masa itu. Bila menghabiskan libur Natal di Italia, pertunjukan ini tidak boleh Anda lewatkan pastinya.

Shakespeare’s Globe Teater, London, Inggris

Shakespeare's Globe Teater (Foto: mccurdyco)

Siapa yang tidak tahu Shakespeare? Sastrawan paling terkenal dari Inggris yang populer dengan kisah tragedi karangannya, Romeo and Juliet. Ternyata, di London ada lho, teater yang didedikasikan untuk sastrawan ini.

Shakespeare’s Globe Teater, atau nama aslinya adalah The Globe Theater adalah sebuah teater yang dibangun pada 1599 oleh para pemain drama Shakespeare. Bangunan teater ini hancur terbakar pada 1613 namun kini telah dibangun kembali.

Di teater dengan gaya klasik Inggris ini, Anda masih dapat menyaksikan drama-drama yang dimainkan berdasarkan tulisan yang dibuat oleh Shakespeare. Atmosfir kepujanggaannya masih menghantui teater, dan akan membawa Anda kembali ke masa lalu saat menontonnya.

Penyanyi Qawaali, New Delhi, India

Penyanyi Qawaali, India (Foto: harmonyom) Di tengah sibuknya Ibu Kota India, New Delhi, Anda harus melihat pertunjukan seni yang religius, berbudaya, dan antik. Namanya pertunjukan Penyanyi Qawaali.

Penyanyi Qawaali tampil di Kuil Hazrat Nizamuddin, Delhi. Tujuan utama mereka bernyanyi setiap malam adalah untuk berdoa, namun terbuka untuk umum dan tidak boleh Anda lewatkan.

Nyanyian Qawaali sudah berlangsung selama ratusan tahun, dan tidak banyak berubah. Saat bernyanyi, para peziarah datang dan mengumpulkan dupa di kuil kemudian membeli jimat atau pernak-pernik untuk ditinggalkan di kuil ini.

Teater Epidaurus, Yunani

Teater Epidaurus, Yunani (Foto: artactmagazine)

Ingin merasakan tontonan teater seperti yang dirasakan masyarakat Yunani kuni? Datanglah ke amfiteater Epidaurus, salah satu bangunan terbesar di dunia.

Gedung teater besar yang berbentuk kipas dengan auditorium terbuka ini berada di bukit Kota Epidaurus, Yunani. Bangunan ini luar biasa, bahkan bila aktor yang tengah berada di atas panggung hanya berbisik ketika berdialog, seluruh penonton pasti bisa mendengar suaranya dengan jelas.

Teater ini mempertunjukkan drama klasik Yunani yang biasanya menggambarkan tragedi di negara tersebut pada 2.000 tahun yang lalu.

El Misteri d’El, Spanyol

El Misteri d'Elx (Foto: jgsentandreu)

Ke Spanyol, jangan hanya melihat pertandingan banteng atau menonton bola! Anda wajib menyaksikan drama El Misteri d’Elx saat berkunjung ke Spanyol.

El Misteri d’Elx atau The Mistery of Elche adalah salah satu drama misterius paling terkenal di dunia. Drama ini menggambarkan kematian Bunda Maria dan naiknya ke surga.

Drama ini dilakukan setiap tahun di kota Elche, Tepatnya di Basilika Santa Maria dan di jalanan Moorish yang telah ada sejak abad ke-15. Ingin melihat bagaimana suasana abad pertengahan? Anda bisa menyaksikannya di drama ini. Drama ini sudah menjadi Warisan Budaya Takbenda di Unesco sejak 1931.

Tarian Sufi Berputar, Istanbul, Turki

tarian Sufi Berputar atau The Whirling Dervishes (Foto: efenditravel)

Istanbul adalah kota terbesar di Turki. Hingga 1930, kota ini lebih umum dikenal melalui nama Yunani, Konstantinopel, oleh orang-orang Barat. Sebagian orang memanggilnya Stambul, khususnya pada abad ke-19. Lebih jauh ke masa lalu, kota ini juga pernah dikenal sebagai Bizantium atau Byzantion.

Dengan populasi sebesar 11 hingga 15 juta, Istanbul adalah kota yang terpadat penduduknya di Turki dan merupakan salah satu kota terbesar di Eropa, namun dengan ekostisme budaya rasa Asia.

Di Silivrikap? Mevlana Cultural Center yang berada di kota ini, Anda dapat menikmati pertunjukan spritual antik Sema Ceremony. Pertunjukan ini terkenal dengan tarian Sufi Berputar atau The Whirling Dervishes.

Sufi berputar sebenarnya adalah bentuk dari Sama atau meditasi aktif secara fisik atau sebuah tarekat sufi di Konya (sekarang bernama Turki) yang dilakukan oleh pengikut Jalaluddin Muhammad Balkhi-Rumi, seorang penyair dan ahli hukum Islam pada abad ke-13.

Mereka juga dikenal sebagai Para Darwis Berputar karena terkenal diwaktu melakukan tarian mereka berputar dan hal tersebut sebagai bentuk zikir (mengingat Allah). Darwis adalah istilah umum untuk seorang inisiat dari jalan sufi, menari berputar-putar merupakan bagian dari upacara Sama dan para penari dikenal sebagai semazen-s. Pada 2005, UNESCO mempatenkan “Upacara Mevlevi Sema” dari Turki sebagai Karya Agung Warisan Lisan dan Takbenda Kemanusiaan.

Royal Opera House, Inggris

Royal Opera House, Inggris (Foto: ctdrives)

Royal Opera House adalah sebuah gedung pertunjukan opera dan pusat pertunjukan seni di distrik dari London, Covent Garden. Gedung ini adalah rumah dari The Royal Opera, The Royal Ballet, dan Orkestra dari Royal Opera House.

Gedung ini sebelumnya dikenal dengan nama Theatre Royal, dan telah menjadi rumah bermain selama 100 tahun pertama sejak didirikan. Pada 1734, untuk pertama kalinya dipergelarkan pertunjukan balet. Dan, setahun kemudian pertunjukan opera dari Handel mulai dipergelarkan. Banyak dari pertunjukan operanya dan dari Oratorio dibuat dan ditulis khusus untuk Covent Garden dan dipergelarkan untuk pertama kalinya di sana.

Nikmati suasana ala bangsawan Inggris masa lalu di gedung kesenian ini, dengan menyesap teh hangat khas Inggris dan menonton pertunjukan opera atau tarian klasik yang dimainkan di gedung ini.

Fairmont Peace Hotel, Shanghai, Cina

Band Jazz di Fairmont Hotel, Shanghai (Foto: ft)

Hotel Fairmont Peace di Shanghai, China, ini merupakan salah satu peninggalan Shanghai kuno yang paling terkenal. Hotel ini bagaikan kapsul waktu, dengan menghadirkan pemandangan Pudong dari tepi Sungai Huangpu.

Hotel ini dibangun awal abad ke-20 oleh Sir Victor Sassoon, pengusaha Inggris yang pernah mendominasi bisnis di Shanghai. Karena usianya sudah cukup tua, tak heran hotel ini kerap menjadi tempat reuni para pengusaha tua yang berkunjung ke Shanghai.

Meskipun tua, hotel ini sering mengalami renovasi dan perubahan untuk menyesuaikan dengan kondisi masa kini. Namun, beberapa interior bersejarahnya masih dipertahankan. Yang paling dipertahankan di hotel ini adalah kafenya, The Jazz Bar.

Berada di bar ini, Anda akan seperti dikirim kembali ke era 1920an dan 1930an. Pasalnya, bar ini tak pernah absen memainkan musik jazz tua yang dimainkan oleh enam musisi veteran.

Cirque Romanes, Prancis

Cirque Romanes, Prancis (Foto: piemontepress)

Cirque Romanes adalah sirkus unik yang akan memberikan Anda pengalaman luar biasa dengan gaya Romawi kuno yang dibawakannya. Sirkus ini diselenggarakan di Kota Paris, Prancis.

Cirque Romanes diadakan dalam sebuah tenda merah khas Roma, di antara rumah-rumah penduduk Kota Paris. Pertunjukan yang diadakan, seperti memakan api, berjalan di atas tambang, akrobat, dan lain-lain.

Para penampil menari dan bermain sirkus mengenakan rok kuno panjang dan iringan musik antik dari Balkan. Berada di sirkus ini, Anda akan merasakan atmosfir waktu yang berbeda.

SUMBER

Leave a comment