Amran Sulaiman, profesor racun tikus dari Sulawesi Selatan

https://i0.wp.com/www.rmolsumsel.com/images/berita/normal/588519_12294129102014_amran_sulaiman.jpg

DR. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP lahir di Bone, Sulawesi Selatan, 27 April 1968. Beliau ditunjuk sebagai Menteri Pertanian dalam Kabinet Kerja 2014-2019. Amran saat ini menjabat sebagai CEO PT. Tiran Group. Amran menikah dengan Hj. Martati dan memiliki 4 orang anak.

Sebagai akademisi, Amran tercatat sebagai dosen Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin. Ia juga sekaligus peneliti dan pemegang lima hak paten. Amran juga memiliki pengalaman sebagai birokrat selama 15 tahun di PTPN XIV sebelum akhirnya memilih mengundurkan diri.

(Amran Sulaiman) sosok petani muda yang berhasil membangun model wirausaha di sektor pertanian di tengah defisit pertanian yang makin kuat“, – Presiden Joko Widodo

Lahir dari keluarga petani, Amran sejak kecil dikenal sudah tak asing dengan sawah dan segala permasalahannya. Tak hanya itu, Amran pun dikenal sebagai pengusaha yang ulet dan pekerja keras. Perusahaan yang dia pimpin bernama Tiran Group, bergerak dalam bidang obat pembasmi hama tikus.

Tak langsung sukses begitu saja, produk racun tikus yang diberi label Tiran (Tikus Diracun Amran) ini memiliki kendala diawal pemasarannya. Salah satunya berupa keterbatsan modal untuk mengembangkan dan memasarkan racun Tiran ini. Saat itu pihak bank menolak pengajuan kreditnya sebesar Rp 5 juta. Namun, tidak lama kemudian, dia pun mendapatkan modal pinjaman sebesar Rp 500 ribu.

Penelitian racun tikus tersebut sebenarnya telah dilakukan selama kurang lebih dua tahun (1989-1992). Masa uji coba produk racun tikus temuannya ini pun terbilang lama sejak 1992 sampai 1998. Keberhasilan itu mulai nampak jelas ketika banyak petani mulai menggunakan produk Tiran guna membasmi tikus di sawah.

Berkat penemuan racun tikus Tiran tersebut, Amran pun diganjar anugerah Satyalancana dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 2007. Amran dinilai SBY berhasil melakukan pengentasan hama pertanian di 168 kabupaten.

Pendidikan

  • SD Inpres 10 Mappesangka, Bone
  • SMP Negeri Ponre, Bone
  • SMA Negeri Lappariaja, Bone
  • Fakultas Pertanian Unhas 1988-1993
  • Pasca Sarjana Pertanian Unhas 2002-2003
  • Program Doktor Ilmu Pertanian Unhas 2008-2012

Surat Penghargaan

  • Hak Paten Alat Empos Tikus “Alpostran” dari Menteri Kehakiman RI, 1995
  • Surat Izin Khusus Pestisida Tiran 58PS dari Menteri Pertanian RI, 1997
  • Surat Izin Tetap Pestisida Tiran 58PS dari Menteri Pertanian RI, 1998
  • Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan di Bidang Wirausaha Pertanian dari Presiden RI, 2007
  • Penghargaan FKPTPI Award tahun 2011 di Bali.
  • Surat Izin Tetap Pestisida, Ammikus 65PS dari Menteri Pertanian RI, 2011
  • Surat Izin Tetap Pestisida Ranmikus 59PS dari Menteri Pertanian RI, 2012
  • Surat Izin Tetap Pestisida Timikus 64PS dari Menteri Pertanian RI, 2012
  • \Hak Paten Alpostran (Alat Empos Tikus modifikasi) dari Menteri Kehakiman 2014

Leave a comment